“Jika semua kitab Islam hilang, dan yang tersisa hanya Ihya ‘Ulumiddin, ia dapat mencukupi semua kitab yang hilang tersebut” —–Imam Nawawi, Ulama dan penulis kitab Riyad Al-Shalihin Boleh jadi jalan yang kita lalui sekarang ini jauh dari tujuan. Ibarat panggang jauh dari api. Maksud hati merengkuh kebahagiaan, justru kepedihan dan kesusahan yang diraih. Hal ini sangat mungk…
“Jika semua kitab Islam hilang, dan yang tersisa hanya Ihya ‘Ulumiddin, ia dapat mencukupi semua kitab yang hilang tersebut” —–Imam Nawawi, Ulama dan penulis kitab Riyad Al-Shalihin Boleh jadi jalan yang kita lalui sekarang ini jauh dari tujuan. Ibarat panggang jauh dari api. Maksud hati merengkuh kebahagiaan, justru kepedihan dan kesusahan yang diraih. Hal ini sangat mungkin terj…
“Jika semua kitab Islam hilang, dan yang tersisa hanya Ihya ‘Ulumiddin, ia dapat mencukupi semua kitab yang hilang tersebut” —–Imam Nawawi, Ulama dan penulis kitab Riyad Al-Shalihin Boleh jadi jalan yang kita lalui sekarang ini jauh dari tujuan. Ibarat panggang jauh dari api. Maksud hati merengkuh kebahagiaan, justru kepedihan dan kesusahan yang diraih. Hal ini sangat mungkin…
“Jika semua kitab Islam hilang, dan yang tersisa hanya Ihya ‘Ulumiddin, ia dapat mencukupi semua kitab yang hilang tersebut” —–Imam Nawawi, Ulama dan penulis kitab Riyad Al-Shalihin Boleh jadi jalan yang kita lalui sekarang ini jauh dari tujuan. Ibarat panggang jauh dari api. Maksud hati merengkuh kebahagiaan, justru kepedihan dan kesusahan yang diraih. Hal ini sangat mungkin…
“Jika semua kitab Islam hilang, dan yang tersisa hanya Ihya ‘Ulumiddin, ia dapat mencukupi semua kitab yang hilang tersebut” —–Imam Nawawi, Ulama dan penulis kitab Riyad Al-Shalihin Boleh jadi jalan yang kita lalui sekarang ini jauh dari tujuan. Ibarat panggang jauh dari api. Maksud hati merengkuh kebahagiaan, justru kepedihan dan kesusahan yang diraih. Hal ini sangat mungkin…
“Jika semua kitab Islam hilang, dan yang tersisa hanya Ihya ‘Ulumiddin, ia dapat mencukupi semua kitab yang hilang tersebut” —–Imam Nawawi, Ulama dan penulis kitab Riyad Al-Shalihin Boleh jadi jalan yang kita lalui sekarang ini jauh dari tujuan. Ibarat panggang jauh dari api. Maksud hati merengkuh kebahagiaan, justru kepedihan dan kesusahan yang diraih. Hal ini sangat mungkin…
Dalam buku ini, Imam al-Ghazali memberikan gambaran yang mendalam akan hakikat cahaya dan keterkaitannya dengan Cahaya Allah sebagai sumber dari segala kehidupan. Menurut al- Ghazali, tidak ada cahaya yang benar-benar bersinar melainkan itu adalah Cahaya Allah yang memancar ke segala penjuru jagat raya. Adapun cahaya yang kita yakini selama ini sebagai cahaya hanya cahaya semu yang akan padam d…
Jalan Para Pencari Allah (Mi’raj as-Salikin) menjelaskan jalan yang harus dilalui oleh para pencari Allah (salik) untuk sampai pada maqam tertinggi: saat tak ada sekat antara manusia dan Tuhannya. Proses yang harus dilewati ini menanjak. Semakin tinggi, semakin berat. Karena itu, Al-Ghazali menganalogikannya sebagai “tangga” yang harus dilalui satu persatu.
"Merenung (tafakur) sesaat lebih baik daripada ibadah setahun," demikian Rasulullah berkata. Anjuran merenung sesuatu atau bertafakur ini sering kita jumpai dalam Al-Quran. Bukan soal yang aneh bahwa untuk mencapai ilmu pengetahuan serta pengertian yang luas itu, harus dengan tafakur pula. Bagi umum pun, memang tak asing lagi betapa pentingnya arti tafakur itu. Akan tetapi, apa hakekat yang seb…